Oleh : Hadiwaratama
Bandung, 25 Maret 2013
Budaya Maritim Nusantara.
Sudah sejak tahun 1980 an beberapa nimpuna Indonesia mengangkat kembali penting nya merevitalisasi Budaya Maritim Nusantara yang sampai kini tetap bergulir sekalipun masih dalam batas wacana akademik.Budaya maritim ini tidak hanya sebagai suatu nostalgia belaka,namun juga sebagai sumber inspirasi NKRI kedepan mengenali akar kejayaan Negara Maritim Nusantara di Kawasan Asia Tenggara sepanjang 3 era/perioda sejak Medhang Kamulan di Jawa bagian Tengah, Sriwijaya di Sumatra bagian Selatan dan Majapahit di Jawa bagian Timur dan berakhir di Jawa bagian Tengah.
Dari Kesejarahanpun layak dirunut kembali proses perjalanan tumbuhnya kejayaan Nusantra tsb(the up’s) dari era sebelum Medhang,maupun setelah era Mataram Baru(II)–the down or the sunset of Nusantara.
Disamping naskah2 kuna maupun prasasti2 dan artefak2 fisik lainnya bisa saja dipakai
sebagai acuan studi ataupun latar belakang,seperti hasil2 penelitian pakar2 asing dan Nasional tentang Nusantara maupun referensi2 baru yang melatar belakanginya seperti
The Phantom Voyagers – by Robert Dick Read,Nusantara – Bernard H.M.Vlekke, Kerajaan2 Awal Kepulauan Indonesia – Paul Michel Munoz, Atlantis The Lost Continent Finally Found – Prof.Arysio Santos, dan sumber2 tulis otentik lainnya.
Mengapa Medhang.
Ada beberapa pertimbangan mengapa Medhang jadi Fokus Kajian,antara lain:
1.) Peninggalannya, berupa candi-candi yang spektakuler dimensi maupun coraknya
yang telah diakui dunia.Ini merupakan manivestasi beragamnya teknologi yang
terkait dengan rancang-bangun dan realisasinya.
2.) Lingkungan sekitar yang mendukung, khususnya bahan baku bangunan candi.
3.) Gunung berapi (Merapi) yang merupakan ” kencana ” dan sekaligus “bencana”.
Kencana sebagai sumber bahan baku utama,bencana karena letusannya.
Dari sudut ilmu volkanologi, apapun yang dimuntahkan gunung berapi ini bisa dike
tahui apa saja kandungan yang jadi kencana bagi lingkungan sekitarnya.
4.) Teknologi Besi telah merubah secara signifikan peradaban manusia.Berlaku jugakah
ini bagi peradaban Medhang yang berlimpah endapan pasir besi vulkanik itu ?
Bila ditinjau dari teknologi peleburan pasir besi saat ini,sumber2 energi dan
carbonisasi tentunya melimpah dari alam sekitar antara lain pohon kemlandingan
atau lamtara dan tempurung kelapa.
5.) Dari sudut teknologi manufaktur, memproduksi komponen-komponen bangunan
candi dari batu andesit(?) secara masal,sekalipun manual, dan presisi dengan
kerataan permukaan yang halus tentu memerlukan cutting tools sekelas baja.
Dari Medhang kah sebenarnya kebangkitan teknologi Nusantara itu ?
6.) Dari sudut geologi dan topografi tentunya penting sebagai faktor yang memungkin
kannya keberadaan bangunan candi-candi tsb.
Demikian juga lahirnya teknologi persawahan padi,irigasi dan saprodi,termasuk
senjata tajam lainnya, di lahan yang datar serta subur karena abu volkanik,yang
mungkin saja jadi pilar agro-ekonominya.Tentunya juga mengenal kalender musim.
7.) Kekuatan teknologi dan ekonominya itu tentunya jadi faktor utama dari kejayaan
Medhang di AsiaTenggara yang kelak digilir oleh Sriwijaya dan kemudian Majapahit.
8.) Dari sudut literasi, di era Medhang Sañjaya itulah awal diciptakannya aksara Kawi/
Jawa Kuna,yang terpakai di seluruh Nusantara dan Asia Tenggara lainnya dimana
sebelumnya hanya dikenal aksara Palläva dan Devanägarï dari India. Ini terbukti
dari prasasti-prasasti di Jawa dan Nusantara lainnya sesuai perioda masing-masing.
Prasasti lempeng tembaga tgl 21 April 900 M di teluk Manila,dalam bahasa Melayu
Kuna yang lebih banyak mengandung kosa kata Jawa-Kuna, itupun dalam aksara
Kawi tsb.Di prasasti tsb tertulis pula nama Medhang yang telah punya hubungan
dengan Manila.
9.) Tentunya ini membuktikan bahwa Medhang telah punya armada Maritim dan tekno
logi pembuatan perahu dan navigasi serta kalender pelayarannya.
10)Bagaimana itu mungkin kalau demography tidak mendukungnya.Tentunya Medhang
sudah mampu memenuhi kebutuhan dasar masyarakatnya untuk ukuran saat itu.
Demikian draft awal butir-butir dasar yang masih harus kita sempurnakan bersama, sehingga dapat diturunkan Logical Framework dalam kajian selanjutnya.
Terima kasih, Hw.
Leave a Reply