Aspek Perkembangan Teknologi & Ilmu Pengetahuan Nusantara
(Yogyakarta, 13 Agustus 2014).
Latar Belakang
Medang adalah adalah kerajaan kuna di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Jawa Tengah, dan kemudian di Jawa Timur, yang berjaya antara abad ke delapan sampai ke sepuluh. Dalam kurun waktu tersebut, sebagai salah satu wujud kemajuan budaya dan teknologi waktu itu, telah terbukti dapat dibangun bangunan struktural arsitektur monumental berujud candi yang megah, yang masih bertahan hingga kini. Dua peninggalan budaya Medang, Candi Borobudur dan Prambanan, telah diakui sebagai Warisan Budaya Dunia (World Heritage) oleh UNESCO pada tahun 1991. Pengakuan ini menunjukkan adanya pengakuan masyarakat internasional akan karya teknologi & peradaban Medang. Sebagian besar candi di Nusantara dibangun di era Medang antara abad ke 8 – 10.
Berdasarkan kajian akan bentuk simetris candi, diperkirakan oleh kelompok ahli bahwa pada waktu merancang arsitektur candi tersebut, telah diterapkan prinsip prinsip matematika biner. Dengan kata lain, matematika biner yang sekarang sudah jauh berkembang dan diterapkan dalam teknologi informasi & komputer, dasar dasarnya sudah dikenal dan diterapkan di jaman Medang. Juga banyak pencapaian lain dalam bidang teknologi seperti irigasi, pertanian, metalurgi, perkapalan dan lain lain. Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa era Medang adalah awal kebangkitan teknologi dan ilmu pengetahuan Nusantara.
Kemajuan di bidang teknologi perkapalan (ship building) juga sudah dimulai sejak jaman Medang atau bahkan sebelumnya. Diperkirakan perahu perahu cadik yang digambarkan dalam relief candi Borobudur, bukan hanya untuk mengarungi laut sekitar pantai (costal sailing), tetapi juga untuk mengarungi laut lepas (ocean sailing) di Asia Tenggara, Oseania dan samudra Hindia hingga sampai ke pantai Afrika. Untuk membuktikan ini, di tahun 2003, replika perahu cadik yang dinamakan ‘Samudra Paksa”, berhasil mengarungi samudra Hindia sampai ke Madagaskar, Afrika Selatan sampai ke Ghana di Afrika Barat[1]. Jenis perahu besar bercadik kembar yang ditampilkan di Borobudur kemungkinan besar adalah jenis kapal yang sama yang digunakan oleh dinasti Syailendra dan kerajaan Sriwijaya yang menguasai perairan Nusantara pada kurun abad ke-7 hingga ke-13. Ini menunjukkan adanya budaya bahari yang kuat di era Medang.
Walaupun peninggalan Medang, seperti bangunan bangunan candi, telah diakui dunia sebagai warisan budaya dunia, sebagian besar masyarakat Indonesia masih kurang memperoleh informasi mengenai sejarah dan peradaban Medang. Akibatnya banyak peninggalan Medang yang rusak atau hilang karena ulah manusia dan perdagangan gelap.
Masyarakat Pecinta Warisan Medang (Medang Heritage Society) adalah himpunan individu yang mempunyai minat dan kepedulian akan warisan budaya dan peninggalan peradaban Medang, dan bertujuan untuk (1) mendorong pengkajian multidisipliner, (2) menghimpun dan menyebarluaskan informasi dalam upaya melindungi warisan budaya dan peninggalan peradaban Medang dan (3) melakukan penyuluhan dan pendidikan bagi masyarakat dalam upaya pelestarian warisan budaya dan peninggalan peradaban Medang.
Dalam rangka peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional, 10 Agustus 2014, Masyarakat Pecinta Warisan Medang akan menyelenggarakan seminar/penyuluhan mengenai Sejarah dan Peradaban Medang – Aspek Perkembangan Teknologi dan Ilmu Pengetahuan Nusantara. Seminar diselenggarakan untuk mengingatkan kembali dan mendorong pengkajian mengenai teknologi dan ilmu pengetahuan di jaman Medang. Pesan dari seminar juga untuk mengingatkan generasi muda, bahwa nenek moyang mereka telah mengenal dan menguasai teknologi di masa lalu, sehingga bisa memupuk semangat dalam menapak kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan di masa datang.
Seminar diselenggarakan atas kerjasama antara Akademi Ilmu Pengetahuan Yogyakarta, Kementrian Riset dan Teknologi dan dengan lembaga lembaga lain yang mempunyai perhatian terhadap perliindungan dan pelestarian peninggalan budaya dan warisan peradaban Medang, seperti Universitas Gadjah Mada dan Balai Konservasi Borobudur.
Tujuan seminar
- Memaparkan sejarah dan peradaban Medang,
- Membahas kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan di jaman Medang, dan mengidentifikasi masalah yang perlu dikaji lebih lanjut secara multidisipliner
- Mengingatkan generasi muda lewat para guru peserta seminar akan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang pernah dicapai di masa lalu, dan memberikan motivasi generasi muda dalam mengikuti perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan ke masa depan.
Keluaran yang diharapkan
- Meningkatnya pengertian mengenai warisan budaya dan peninggalan peradaban Medang dan pentingnya upara perlindungan dan pelestariannya,
- Kesepakatan antar lembaga pemerintah terkait dan organisasi kemasyarakatan akan pentingnya upaya meningkatkan kesadaran generasi muda mengenai keunggulan warisan budaya dan peninggalan peradaban nenek moyang, sebagai jati diri budaya bangsa, yang bisa memperkuat ketahanan kebudayaan Nusantara dalam era globalisasi.
Peserta
- Akademisi & profesional yang berminat dalam sejarah dan peradaban Nusantara terutama Medang,
- Guru guru yang mengajar sejarah dan kebudayaan Jawa dan teknologi dan ilmu pegetahuan,
- Pemegang kebijakan di pemerintahan dan lembaga lembaga terkait.
- Peserta diperkirakan sekitar 200 orang.
Penyelenggara
- Masyarakat Pecinta Warisan Medang (Medang Heritage Society), bekerja sama dengan
- Kementrian Riset dan Teknologi Republik Indonesia,
- Balai Konservasi Candi Borobudur,
- Universitas Gadjah Mada,
- Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Sleman.
Waktu dan tempat
- Yogyakarta, Rabu, 13 Agustus 2014.
- Auditorium Fakultas Kedokteran, Kampus Universitas Gadjah Mada, Sekip Utara, Bulaksumur, Yogyakarta.
Agenda
- Pembukaan
– Ketua Masyarakat Pecinta Warisan Medang ( Dr. Budiono Santoso PhD) - Kementrian Riset dan Teknologi RI ( Dr. Ir. Idwan Suhardi )
- Rektor Universitas Gadjah Mada
- Pidato utama – Pentingnya menggali dan melestarikan teknologi dan ilmu pengetahuan asli warisan nenek moyang (indigineous technology and science) ( Prof. Dr. Suratman).
- Sejarah dan peradaban Medang ( Dr. Riboet Darmosutopo)
- Sejarah dan peradaban Medang dalam perspektil teknologi dan ilmu pengetahuan (Ir. Hadiwaratama MScE)
- Konservasi peninggalan candi ( Drs.Marsis Sutopo MSi)
- Kemajuan teknologi perkapalan dan kemampuan mengarungi laut lepas di era Medang (Prof. Dr. Umar Anggara Jenie)
- Batik dalam era Medang ( Dra. Nia Nugrahani MHum)
- Menguak situs Liyangan – lingkungan pemukiman di era Medang (Balai Arkeologi Yogyakarta)
- Diskusi panel dan rangkuman
- Kontak
Budiono Santoso ( aipyo.akademik@gmail.com; bs2751950@gmail.com; saworotri@gmail.com; CP +6281225392857)
Ketua Masyarakat Pecinta Warisan Medang
Leave a Reply